Tradisi Unik Mahasiswa Poltek Raflesia Curup, Rayakan Wisuda dengan Boneka Raksasa dan Kostum Pocong
![]() |
| Suasana kemeriahan mahasiswa Poltek Raflesia merayakan wisuda |
KABUK.ID - Suara drum menggema di halaman Gedung Serba Guna (GSG) Rejang Lebong, Rabu siang (15/10/2025). Di tengah terik matahari, ratusan mahasiswa Politeknik Raflesia Curup menari dan bernyanyi sambil membawa spanduk warna-warni, boneka raksasa, hingga poster bertuliskan pesan lucu untuk teman-teman mereka yang baru saja diwisuda.
Beberapa bahkan mengenakan kostum unik, dari superhero, hingga pocong. Semua bercampur dalam riuh sorak dan tawa yang menggema, seolah tak ingin momen itu cepat berlalu.
Itulah tradisi unik mahasiswa Poltek Rafflesia Curup setiap kali melepas para wisudawan. Tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun ini selalu menjadi penutup tak resmi dari prosesi akademik yang penuh haru di dalam gedung.
“Persiapannya bisa sampai dua sampai tiga minggu. Kami bikin yel-yel, boneka raksasa, dan properti lainnya,” ujar Hendri, mahasiswa Teknik Mesin yang menjadi koordinator aksi. “Semua ini bentuk solidaritas dan keakraban antarangkatan. Rasanya nggak lengkap kalau pelepasan tanpa tradisi ini.”
Bagi mereka, inilah cara paling jujur untuk mengungkapkan perpisahan: dengan tawa, tepuk tangan, dan sedikit kenakalan khas anak muda.
Dari Riuh ke Haru
Beberapa jam sebelumnya, suasana di dalam GSG jauh berbeda. 152 mahasiswa dari empat program studi—Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Akuntansi, duduk rapi mengenakan toga hitam dan selempang biru.
Musik pengiring wisuda mengalun pelan, membawa nuansa khidmat yang terasa sampai ke barisan orang tua di belakang ruangan.
Setelah bertahun-tahun berjibaku dengan tugas, laporan, dan praktikum, akhirnya mereka resmi menyandang gelar Ahli Madya.
Direktur Politeknik Rafflesia Curup, Paddery, M.Ak, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar para lulusan tak berhenti pada gelar.
“Kita berharap 152 mahasiswa ini dapat ikut serta membangun daerah dengan berbagai terobosan, serta membuka peluang usaha di Rejang Lebong,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pertiwi, Hj. Fitri Hertika Sari Hijazi, SE, MM, memberikan penghargaan khusus kepada para orang tua.
“Saya acungi empat jempol untuk para orang tua mahasiswa. Pengorbanan dan perjuangan mereka luar biasa,” ucapnya.
Dari Pemerintah Daerah, Taman S.P, M.Si, mewakili Bupati Rejang Lebong, turut berpesan agar para wisudawan menjaga almamater dan tak ragu bersaing di dunia kerja.
“Tetaplah menjadi diri sendiri, bahagiakan orang tua, dan jadilah bagian dari perubahan Rejang Lebong,” katanya.
Para Lulusan Terbaik
Empat nama keluar sebagai lulusan terbaik tahun akademik 2024/2025:
- Marwadah Dwi Oktafia (Teknik Sipil) – IPK 3.65
- Guntur Alam (Teknik Elektro) – IPK 3.74
- Feri Gustianda (Teknik Mesin) – IPK 3.72
- Sri Dianti (Akuntansi) – IPK 3.82
Mereka bukan hanya berprestasi di kelas, tapi juga menjadi bagian dari wajah muda vokasi Rejang Lebong yang berani bersaing.
Lebih dari Sekadar Wisuda
Ketika sore mulai turun, halaman GSG kembali ramai. Para wisudawan keluar dari gedung dengan toga masih terpasang, sementara teman-teman mereka berlarian mendekat, menabur confetti buatan tangan, menepuk bahu, dan memeluk erat.
Di antara tawa dan yel-yel, tersimpan makna yang lebih dalam: bahwa setiap perpisahan bukan akhir, tapi awal dari perjalanan baru.
Tradisi yang mereka jaga saban tahun itu menjadi simbol sederhana, bahwa ilmu dan persaudaraan tak boleh berpisah. Dan mungkin, dari halaman kecil kampus Poltek Rafflesia Curup inilah, semangat muda untuk membangun Rejang Lebong terus lahir, setiap tahun, bersama bunyi drum dan tawa yang tak pernah padam.***

Posting Komentar